definisi dari mesin G26MC-2U adalah :
G = Design standar roadswitcher EMD, bentuk pasaran Export dari Amerika Serikat.
26 = mesin EMD seri 645E yang memiliki 16 silinder
M = lightweight frame untuk lokomotif narrow gauge
C = memiliki 6 gandar yang disusun Co-Co
2 = sistem elektronik Dash-2
U = Universal - memiliki dimensi motor traksi yang bisa digunakan untuk lebar sepur sempit.
baca juga : LOKOMOTIF DIESEL C 300 || MINIATUR LOKOMOTIF, KERETA API MODEL
KE-DINASAN LOKOMOTIF CC 202 DI NEGARA INDONESIA
lokomotif CC 202 adalah lokomotif terberat yang pernah di miliki oleh PT KAI, mengapa lokomotif ini memiliki beban yang sangat berat? karena lokomotif CC 202 dirancang dan di desain sesuai dengan peng-operasiannya yang menjadi lokomotif penarik gerbong Batubara yang terletak di wilayah Sumatera Selatan. meskipun lokomotif ini dirancang menjadi kereta pelangsir batu bara, tidak jarang lokomotif ini juga menarik gerbong penumpang. lokomotif CC 202 hanya di tempatkan di Sumatera bagian Selatan, mengingat lokomotif CC 202 memiliki berat 108 ton dan tidak cocok jika di tempatkan di wilayah jawa, karena medan dan traknya tidak di desain untuk kereta barang. lokomotif CC 202 yang terletak di pulau Sumatera ini berjumlah 39 unit yang di tempatkan di Dipo Lokomotif Tanjung Karang. pada bulan April 2008 silam, Dipo Lokomotif Tanjung Karang kedatangan 9 unit lokomotif CC 202 lagi dengan spesifikasi model dan mesin yang sama persis dengan lokomotif sebelumnya. sehingga, membuat total keseluruhan lokomotif CC 202 menjadi 48 unit.
lokomotif CC 202 ini memiliki daya tarik mesin sebesar 2.000 hp dengan susunan model bogie bergandar "Co'Co", yang artinya adalah lokomotif CC 202 memiliki 2 bogie yang berisi 3 roda dan mampu bergerak secara bersamaan.
baca juga : 5 LOKOMOTIF TERBAIK YANG MENJADI ANDALAN PT KA INDONESIA
SEJARAH KEDATANGAN LOKOMOTIF CC 202
lokomotif CC 202 ini sebenarnya sudah datang di Indonesia pada saat PJKA masih berdinas, yakni sekitar tahun 1986 dan lokomotif CC 202 ini di beli langsung oleh PT PJKA dari perusahaan Divisi Electro-Motive General Motors, yang terletak di Benua Amerika Serikat. pada generasi pertama kedatangan lokomotif CC 202 ini hanya berjumlah 15 buah dan langsung di DInaskan sebagai kereta api Babaranjang (kereta batubara). pada masa awal beroperasinya lokomotif CC 202 ini, lokomotif mampu manarik gerbong dengan jumlah 50-60 unit. tetapi, pada tahun 1990-an gerbong barang mulai di kurangi hingga 40-45 gerbong saja dengan alasan mesin CC 202 mulai sedikit kuwalahan. kemudian pada tahun 1990 dan 1995 didatangkan lagi lokomotif CC 202 dengan jumlah 18 unit yang kemudian dilanjutkan lagi pada tahun 2001 dengan jumlah 4 unit. pada tahun 2002 juga di datangkan lagi 2 unit lokomotif dengan alasan kekurangan lokomotif CC 202 dan yang terahkir didatangkan pada tahun 2008 yang berjumlah 9 unit.
MESIN CC 202
lokomotif CC 202 adalah lokomotif yang menggunakan mesin EMD 16-645E dengan spesifikasi Silinder 16 inc. lokomotif CC 202 juga di lengkapi dengan sistem supercharger atau disebut dengan Roots Blower. lokomotif CC 202 menjadi lokomotif pertama yang memiliki mesin V16 (mesin EMD 645) dengan spesifikasi mesin terhandal yang pernah di buat oleh perusahaan EMD. mesin EMD 645 ini adalah mesin yang dibuat berdasarkan permintaan konsumen saja, meskipun mesin EMD 645 sudah dibuat sejak tahun 1964 sampai 2011. mesin EMD ini menjadi mesin terlaris perusahaan EMD sejak di luncurkannya lokomotif EMD SD40 dengan tambahan mesin turbocharger EMD-645E3, tepat pada tahun 1964. mesin EMD 645 ini, terbukti handal dengan masih kuatnya lokomotif CC 202 untuk manarik gerbong babaranjang yang berjummlah 47 unit dengan kecepatan maximal 80 km/jam.
Alokasi
sejak tahun 1986 sampai saat ini, terdapat 47 unit lokomotif CC 202 yang masih beroperasi dengan kedinasan lokomotif babaranjang. sedangkan untuk lokomotif CC 202 16 (CC 202 90 01) sudah di afkirkan sejak terjadinya peristiwa luar biasa dengan lokomotif CC 201 89 11 (CC 201 83R) yang terletak di Sumatera selatan.
0 komentar:
Posting Komentar